Selasa, 24 November 2009

Kamu dan Saya

Sini duduk disebelah saya. Kamu yang selalu ada disaat-saat genting saya, atau malah selalu tidak berkomentar atas dandanan heboh saya. Kamu yang selalu tidur lebih cepat, padahal saya yang belum tidur 2 hari. Kamu yang mengelus-elus rambut saya, tapi selalu kamu yang mendengkur paling pertama. Kamu yang selalu memulai diskusi panjang, tapi selalu diakhiri dengan kata-kata yang membenarkan pernyataan awalmu. Yang akhirnya saya cuma mendengarkan, walaupun sudah saya tumpahkan semua argumentasi tingkat universitas berasaskan buku dengan validitas dunia. Kamu yang tanpa ekspresi mendengarkan lelucon saya, "tidak terlalu bikin saya ketawa" katamu. Kamu yang mendengarkan seluruh cerita saya dari preambule, pembukaan, batang tubuh, sampai penutupan dengan ekspressi lurus sibuk dengan berbagai macam hal, dan kamu tutup pidato saya "tidak terlalu penting, gak usah dipikirin". Kamu yang mendengarkan lagu-lagu tingkat Zeus dan saya yang hanya sanggup mendengarkan lagu-lagu infrasonik. Saya punya 100 argumen untuk menyerang kamu, tapi saya tahu kamu punya 500 tameng dan 1000 penjelasan untuk akhirnya membalikkan amarah saya menjadi perenungan dibawah pohon Bodhi. Tapi saya kok menikmati, tapi rasanya kok enak diomeli?
Buku-buku berat itu ada disana. Tepat disebelah tempat tidur saya. Saya larut selama berjam-jam. Memutuskan untuk meneruskan dan menunda tidur. Buku-buku alasan utama demi bisa akhirnya duduk, minum secangkir kopi dan ngobrol bersamamu. Tapi kenapa kamu yang selalu jatuh tertidur setelah membaca halaman ke-6 sebuah buku, selalu bisa lebih pintar dari saya?
Kamu makhluk apa?
Kamu manusia atau bukan?
Apa yang kamu makan?
Apa yang kamu baca?
Siapa yang kamu jadikan teman?
Aristoteles kah?
Deepak Chopra kah?
Arswendo Atmowiloto kah?
Raden Anom Prakoso kah?

Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh (2000)

"Besok hari minggu kan, Le?"
"Iya."
"Kamu ke gereja?"
"Mungkin."
"Pergilah, please. Nanti doakan aku. Jangan lupa."
"Aku tidak yakin Tuhan merestui perselingkuhan, atau perceraian..."
"Aku juga tidak yakin Adam dan Hawa menikah. Sepertinya mereka itu cuma samen leven." -Ferre dan Ale

Kenapa kalimat itu? Buku ini bagus--sangat bagus, berat (dalam artian harfiah dan kiasan), banyak informasi dalam kalimat-kalimat yang dituangkan Dee yang lebih bagus daripada hanya tentang Tuhan (seperti yang selalu muncul dalam blog bodoh ini) dan tentang Adam-Hawa (laki-laki dan perempuan--lagi). Obsesi? Pikiran yang sangat dangkal? Secetek air got?

Percakapan di bawah ini sungguh, demi nama Dia yang ada diatas sana--tanpa maksud lebih dari hiperbola, jauh lebih bagus:
"Jadi, memori adalah residu?"
"Kurang lebih. Sekarang bayangkan, sebuah otak memproduksi rata-rata 14.000 pemikiran per hari, 5 juta per tahun, dan 350 juta selama hidupnya. Untuk tetap waras maka mayoritas pemikiran itu hanya berupa pengulangan atau gema," Jelas Ruben. dari sudut pandang fisikawan, semesta tak lebih dari sup kuantum yang membombardir indera kita dengan miliyaran data setiap menitnya. Jumlah itu adalah chaos, dan harus bisa diorganisir ke dalam angka yang terkendalikan. disitulah otak mengambil peran. Dengan tujuh respon dasarnya, otak tidak hanya menjaga kewarasan, tapi juga mampu menyuguhkan alam semesta."

atau malah yang ini:
"Itulah prinsip Descrates; Cogito, ergo sum-aku berpikir, maka aku ada. dan banyak sekali orang yang sepaham dengannya, sadar atau tidak," Ruben menambahkan.
"berarti sesungguhnya, bukan 'aku berpikir, maka aku ada'."
"bukan juga 'aku sadar, maka aku ada'. itu adalah pertanyaan yang tidak perlu, karena Kesadaran tidak perlu dipertanyakan. Ia ada tanpa harus klaim konfirmasi atau keterjagaan."
"Tetapi..." Dhimas tersenyum cerah, "aku memilih, maka aku ada. Dan subjek yang memilih adalah subjek tunggal dan universal. Bukan aku-nya ego yang personal."
"Opto, ergo sum. Aku memilih, maka aku ada."

Tapi, saya tetap memilih percakapan yang pertama kali saya mulai ketik ulang. Iya, tentang si Adam dan hasil kreasi Tuhan dari tulang rusuknya, Hawa. Butuh 6 tahun untuk saya akhirnya membaca sampai selesai buku ini ketika di tahun 2003 saya membuka halaman pertamanya diperpustakaan SMP saya dulu. Itu pun cuma mampu sampai halaman 3 (Keping 1: Yang Ada Hanyalah Ada). Dan tanpa maksud merendahkan diri saya sama sekali; Tolong beri saya waktu 4 tahun lagi, sampai saya jadi sarjana Ilmu Politik (amin, mudah-mudahan akan selesai sesuai dengan target hehe) seperti sang penulis untuk mengerti secara keseluruhan peristiwa fisika dan filsafat yang menjadi bagian utuh (sekaligus fantastis) buku ini.

Untuk selanjutnya, saya ucapkan selamat kepada diri saya sendiri. Selamat, telah menyelesaikannya, Ayu. Selamat, isi otak kamu hari ini bertambah setidaknya 1kg dengan adanya buku ini. Terimakasih :)

Minggu, 22 November 2009

Lily Allen - The Fear

I want to be rich and I want lots of money
I don’t care about clever I don’t care about funny
I want loads of clothes and fucking loads of diamonds
I heard people die while they are trying to find them

I’ll take my clothes off and it will be shameless
‘Cuz everyone knows that’s how you get famous
I’ll look at the sun and I’ll look in the mirror
I’m on the right track yeah I’m on to a winner

Chorus
I don’t know what’s right and what’s real anymore
I don’t know how I’m meant to feel anymore
When we think it will all become clear
‘Cuz I’m being taken over by The Fear

Life’s about film stars and less about mothers
It’s all about fast cars and passing each other
But it doesn’t matter cause I’m packing plastic
and that’s what makes my life so fucking fantastic

And I am a weapon of massive consumption
and its not my fault it’s how I’m program to function
I’ll look at the sun and I’ll look in the mirror
I’m on the right track yeah I’m on to a winner

Chorus
I don’t know what’s right and what’s real anymore
I don’t know how I’m meant to feel anymore
When we think it will all become clear
‘Cuz I’m being taken over by The Fear

Bridge
Forget about guns and forget ammunition
Cause I’m killing them all on my own little mission
Now I’m not a saint but I’m not a sinner
Now everything is cool as long as I’m getting thinner

Chorus
I don’t know what’s right and what’s real anymore
I don’t know how I’m meant to feel anymore
When we think it will all become clear
‘Cause I’m being taken over by fear

The Fear (klik untuk download)

(Lirik ini sangat kritis dan menunjukan pada kita: inilah trend Zero yang digandrungi jaman sekarang, sangat menyedihkan. post-moderenisme yang membawa kita kedalam ruang-ruang dimana kaum konsumeris duduk di hirarki paling atas. Saya ucapkan, Selamat!)

Jumat, 20 November 2009

Saman - Ayu Utami (1998)


"Apa salah laki-laki?
Jawab Laila: sebab mereka mengkhianati wanita. Mereka cuma menginginkan keperawanan, dan akan pergi setelah si wanita menyerahkan kesucian. Seperti dalam nyanyian. Kami pun berpikir-pikir. Lama. Lama sekali. Tiba-tiba aku ingin berteriak, tapi ku katup mulutku rapat-rapat karena aku tak ingin kembali bertengkar. Sebab menurutku yang curang lagi-lagi Tuhan: dia menciptakan selaput dara, tapi tidak membikin selaput penis."
- Shakuntala

Rabu, 18 November 2009

Kiamat dan Perang Dunia

Anda pasti sudah nonton atau at least sudah mendengar a very bombing movie tittled 2012, bukan?
Saya juga sebenarnya sampai saat saya menulis blog ini belum nonton hehe tapi yaa udah lah ya, anda gak mau dengar basa-basi saya sebagai awalan masuk ke cerita ini kan? Yuk, kalo gitu kita mulai...Dari resensi film yang saya baca dibeberapa website ini adalah sedikit summary tentang film ini: 2012 adalah film yang ber-genre science fiction, menceritakan tentang benacana yang akan terjadi ditahun 2012 nanti. Film yang disutradarai oleh Ronald Emmerich ini dibintangi oleh John Cusack, Chiwetel Ejiofor, Amanda Peet, dan kawan-kawan lainnya. Film ini menceritakan ramalan suku Maya tentang fenomena 2012. Diceritakan tentang sekenario hari kiamat yang menyebabkan dunia dalam kekacauan, contohnya California jatuh ke laut Pasifik, erupsi kaldera Yellowstone national Park, Megatsunami di pesisir pantai seluruh dunia dan banjir diseluruh dunia, and so on and so on. Aduh, kok terlihatnya saya jadi sok tahu karena belum nonton tapi sudah menulis resensi, tapi saya menulis ini dari apa yang saya dapatkan di website wikipedia (silahkan klik dan baca sendiri).
Lalu dalam kehidupan sosial saya bersama teman-teman main dan teman-teman kampus muncul ketakutan akan 2012 yang sebenarnya akan (beneran) terjadi setelah nonton film tersebut. intinya seperti ini "eh gue takut deh, katanya 2012 mau kiamat"
Saya adalah orang yang pertama kali tertawa (walaupun dalam hati ciut juga, considering i haven't graduated yet, i haven't married yet, i haven't bal bla bla. 2012 as a domsday is just too soon!). Pembicaraan warung kopi ini terus berlanjut selama berhari-hari.


Lalu pagi ini saya mengikuti kelas Introduction of International Relations (Pengantar ilmu Hubungan Internasional--PIHI) dengan dosen favorit saya Mas Bonggas. Saya tidak akan membahas betapa clever and smart-ass -nya dosen ini seperti yang anda bayangkan, tapi saya akan membahas tentang sesuatu sebagai penyangkalan obrolan warung kopi saya dan teman-teman.

Dosen saya sedang membahas materi PIHI tentang System-Level of Analysis. Diceritakan dalam bab ini adalah tentang International System yang mempengaruhi kebijakan luar negeri yang dikeluarkan oleh suatu negara. So yeah, bla bla bla (disini isinya cuma penjelasan sub bab material dan dkk nya yang saya sendiri malas untuk menjelaskan kembali kepada anda dan saya yakin anda juga lumayan malas untuk membacanya--sort of unimportant things if you were not Int relations student).......... Dan sekarang kita sampai pada sub bab Power of Relationship. Sebelumnya dosen saya sudah pernah menjelaskan bahwa dalam sudut pandang Realisme, Power diartikan sebagai kunci untuk memahami sikap Internasional dan motivasi suatu negara (national interest). Power sendiri bisa dijabarkan dalam 3 hal yaitu Force + Influence + Authority. Jadi, bisa anda bayangkan negara-negara yang memiliki kriteria yang saya sebutkan tadi (secara lebih gampang negara tsb memiliki kekuatan militer dan ekonomi yang kuat, dan juga memiliki kapabilitas untuk mengatur powernya untuk kepentingan negaranya) disebut negara "great power". bisa anda sebutkan sendiri kan, negara-negara mana saja yang termasuk. iya, iya, Amerika, Inggris, Rusia, China,dan Perancis.
Lalu Power of Relationship, menentukan pada sistem dunia yang memiliki jumlah polar (negara yang memiliki "great power" dan pengikut) mengenai kecenderungan mereka untuk berperang. Semakin banyak polar, maka semakin besar kemungkinan perang. Dan Setiap negara-negara yang disebut "great power" memiliki military yang bukan cuma main-main. Troops, Navy, Soldiers, and dont forget our tiny friend Nuclear Atom.


Lalu, tahukah anda dalam sebuah atom nuklir (kalau anda nonton film Angels and Demons--sekecil itu lah atom nuklir,kira-kira sebiji cuil seiprit icrit) terdapat kekuatan 25kali lebih dahsyat daripada bom atom yang dijatuhkan Amerika di Nagasaki dan Hirosima Jepang????
Taukah anda Amerika memiliki sedikitnya 20.000 atom nuklir????
Rusia saat ini juga memiliki atom nuklir dengan jumlah yang hampir sama....
China juga memilikinya....
Korea Utara juga...
Pakistan tidak mau kalah...
India ikut-ikutan....

"Tidak usah menunggu 2012, kalau saat ini (saat anda membaca uraian yang sangat membingungkan dari blog saya ini) negara-negara tersebut memutuskan untuk perang dunia ke-3 dan meluncurkan semua rudal yang mereka miliki dengan atom nuklir disetiap mata rudalnya....Hari ini telah kiamat, teman-teman"

Semoga tidak ada lagi obrolan warung kopi di pojokan seperti itu. Semoga teman-teman saya akhirnya menganggukan kepala mereka (sambil ngelus-ngelus dagu) tanda mengerti dan setuju. Semoga saat anda membaca blog saya ini, anda mulai merasakan nikmatnya hidup tanpa ketakutan akan kiamat 2012. Siapa sih yang tau kapan kiamat dateng, bos?? Tuhan lagi sibuk bikin rencana, doi belum nge-email gue tuh. Santai, sooooobbb!!

Sekali lagi, mari kita ambil kopi dan membakar rokok untuk lebih memahami uraian saya ini :)

Diskursus Tentang Long Coat

Ketika saya merasa diri saya terlalu kritis menanggapi orang-orang disekeliling saya, saya merasa bersalah.
Seperti misalnya, saya mengkritik gaya berpakaian teman saya yang terlalu berlebihan pergi kekampus, let's say dia menggunakan long coat. Saya tahu kampus saya letaknya agak diatas gunung, dingin, windy, and etc. Tapi, tidakkah anda pikir memakai long coat untuk pergi kekampus adalah suatu hal yang berlebihan? Meskipun ini kota Bandung, tapi tidak sedingin kota London saya yakin. Ketika didalam kelas anda juga harus melepas long coat itu dan kita hidup di Indonesia dimana biasanya tidak disediakan tempat untuk menggantung hal-hal sejenis itu. Dimana letak indahnya?? Dimana letak kegunaan long coat itu?? Okay case closed, in one side of my mind says it is soooo over-costume.
Tapi, kemudian, apa yang salah dengan orang itu memakai long coat? toh dia tidak meminjam long coat saya. Toh dia beli long coat itu pakai uangnya sendiri, bukan uang saya. Toh menurut dia, itu stylish. Toh orang bebas menggunakan apa saja yang mereka inginkan. Toh kebebasan setiap manusia dilindungi undang-undang. Toh Indonesia negara yang demokratis. Lantas, apa yang salah?? So, in the other side of my mind says it is totally okay to wear long coat then.

See? Timbul titik kebingungan dan merasa bersalah telah mengkritik seseorang dimana kemudian muncul sisi yang sebenarnya membenarkan dan mensahkan hal itu.

Kali pertama saya mengikuti kelas Etika dengan dosen Bpk Cosmas Lili Alika (percaya deh, dosen ini laki-laki tulen biarpun namanya cute berat!), sebagai salah satu mata kuliah umum yang wajib saya ikuti, masalah ini kemudian diangkat. Awalnya saya bingung, apakah saya akan belajar etika dalam artian sopan santun atau tata krama (considering as if i become a diplomat, it is really important for me to behave well). Ternyata, tujuan dari kuliah saya itu adalah untuk memecahkan permasalahan etis kontemporer yang kita alami dalam hidup. Lebih kepada filsafat moral yang mengajarkan kita untuk hidup dengan benar (pretty wise, huh?).

Dari sekian banyak permasalahan etis kontemporer yang ada dan disebutkan dalam diktat saya ,salah satunya adalah permasalahan saya yang telah saya gambarkan diatas. Permasalahan tersebut lalu mengakibatkan muncul Disorientasi dan Disintegrasi. Saya yakin anda mengerti permasalahan disintegrasi, pasti sering mendengar istilah 'disintegrasi bangsa' kan? intinya perpecahan. Yang saya ingin tekankan disini yaitu munculnya disorientasi, keadaan ketika seseorang tidak tahu lagi harus berbuat apa dan muncul pergulatan pemikiran. Seperti pergulatan pemikiran saya tadi dan saya tidak tau bagaimana cara untuk menyikapinya.
Disorientasi ini sering muncul pada remaja, biarpun tidak menutup kemungkinan terjadi pada orang dewasa, namun remaja lebih sering mengalami hal ini. Mengapa?
Alasan munculnya disorientasi diantaranya adalah pergesera budaya dan paradoks dalam filsafat. Dan remaja lah sasaran empuk dimana mereka sendiri belum mengerti betul tentang kebudayaan dan filsafat (maklum, dari tingkat Sekolah Dasar orang-orang Indonesia biasanya menekankan kepada anak-anak mereka tentang matematika, bukan filsafat yang pada akhirnya jauh lebih berguna daripada hitung-hitungan sialan itu).
Seiring dengan arus globalisasi, masuknya budaya barat tidak dapat dihentikan. Wajar kalau teman saya tadi menggunakan long coat ke kampus, karena mungkin doi lagi keranjingan nonton Blair di serial Gossip girl, misalnya. Dan perbedaan atau paradoks dalam filsafat juga turut menjadi faktor penting. Mungkin teman saya merupakan kaum liberalis nan hedonis. Mungkin dia juga penganut post-modernisme yang menyatakan bahwa setiap individu itu unik dan akan terlihat tambah unik jika anda menggunakan sesuatu yang menarik perhatian (baca: pakai long coat ditengah siang terik panas matahari gak karuan 39derajat selsius). Sedangkan saya? Saya berpegang teguh terhadap filsafat jaman yunani, seperti Decrates yang menyatakan; aku berpikir, maka aku ada, oleh karena ke-ada-an saya sampai sekarang, saya masih memikirkan alasan teman saya menggunakan long coat ke kampus.

Pergulatan pemikiran terus terjadi tanpa adanya jalan keluar, intinya wajar adanya perbedaan pendapat. Wajar kalo teman saya pakai long coat ke kampus. Dan sangat wajar kalo saya mengkritik habis-habisan dan menjadikan itu bahan tertawaan (walaupun akhirnya merasa bersalah).

Kalau setelah anda membaca uraian dalam blog saya ini anda merasakan kebingungan tingkat dewa, berarti anda kemudian akan menjadi teman terdekat saya.
Let's grab some coffee and lights the cigarettes! :)

Confuse!

APA SIH DEFINISI DAN KRITERIA ANAK GAUL?

Selasa, 17 November 2009

CAT POWER : The CAT that sounds so CATchy!


Recent days i set up my play list for several songs from bands that known as indie one. Actually am not a typically of person that classifying songs that my ears wants to bleed-to-listen-to. But like a lot of people whose make a different box for Top 40's songs (hits and famous) and the Top Unfamous (but cool-to-death) songs. So I choose Cat Power for that unfamous but bleeding cool one.

Chan Marshall a.k.a Cat Power (her stage name) is an American singer and song writer. She started her career on 1992 in New York City. She is known to her breathy vocals, minimalist style, sparse guitar, and piano playing. She writes a lot of songs and contribute her voice for soundtrack of some box-office movies like Juno, The Quite, The Hottest State, and My Blueberry Nights. She also does the cover version for several songs from another great musicians like Bob Dylan (Hard Times In New York Town), Oasis (Wonderwall), David Bowie (Space Oddity), The Velvet Underground (I Found a Reason), and Cat Steven (How Can I Tell You). She performed duet with Karen Elson of an English cover of Serge Gainsbourg's "Je t'aime... moi non plus". She already had 9 albums from 1995 - 2008.

Here i give you some list of her songs that i'm listening to (click to download) :
1. Free
2. Sea Of Love (OST Juno)
3. The Greatest
4. Maybe Not
5. Wonderwall (live Oasis cover)
Enjoy Listening! :)

Sabtu, 14 November 2009

New Job (yipppeeeyyy!)

My daily activity was just went to campus, back to my dorm room, work on all of those ass-ignment, chatting, tweeting, facebook-ing, sometimes went out with several cliques (because most of them usually busy with their own stuffs), or in the weekend having laughs with my bf.
but now, i got a new job (GREAAATTT NEEEWWWSS!!!) yiipppeeyy! i'm so glad, because i always love the atmosphere of being busy with work stuffs (sounds weird huh? but yeah i love it rather than being busy with my campus ass-ignment even though i must admit it, most of my assignment were interesting--considering my major of International Relations thingy).
So, I will work in Potluck Coffee Bar & Library. I'm gonna be one of their team as part-time librarian. cute huh? hahaha yeeeaaahhh it would be much fun i bet!

here, i show you where i'm going to work...
Feel free to come anytime you have a spare time :)
POTLUCK Coffee Bar & Library
Jln. Haji Wasid No. 31 , Bandung.