Selasa, 06 September 2011

mmm

she's that great.
she's your equal.


mmm.
pathetic yet so competitive part. xxx

Senin, 05 September 2011

Anjing berlalu, Kafilah menggonggong

Katanya manusia adalah makhluk Tuhan yang sempurna, dengan akal dan budi yang diberikan. Secara kebetulan, entah mengapa dan bagaimana, manusia juga selalu melihat segala sesuatu dengan kesempurnaan. Kesempurnaan dijadikan patokan. Berbicara bagaikan segala hal harus sesuai dengan pandangan. Bagaikan pandangan adalah kebenaran yang sempurna dan mutlak serta absolut.
Padahal isi kepala orang pasti berbeda-beda, definisi dan kriteria akan kesempurnaan kemudian pasti berbeda-beda.
Mata melihat, kemudian mulut berbicara seenak dan sesuka hati. Bagaikan mulut yang paling tahu segalanya. Padahal belum tentu mata memproyeksikan semuanya dengan benar.
Dikepala mulai melebur dengan pikiran-pikiran lain, pengalaman-pengalaman, hujatan-hujatan. Padahal belum tentu kepala kita benar.

Ibaratkan saja ini adalah anjing. Binatang berkaki empat, dua mata, satu hidung dengan dua lubangnya, dua kuping, dan satu mulut yang didalamnya terjejer gigi bertaring.
Mata si anjing melihat suatu objek, juga mendengar apabila terdapat pantulan audio, dengan hidungnya ia mengendus-endus mencoba mencari petunjuk. Tidak lama setelah mengenali objeknya, si anjing pun membuka mulutnya, menggonggong dan mengeluarkan taringnya.
Padahal objek yang dilihat oleh si anjing mungkin tidak ia kenal, mungkin suara yang ia dengar bukan datang dari objek tersebut, mungkin hidung si anjing mengendus bau dari kulit objek, bukan intinya. Tapi toh, si anjing tetap mengeluarkan taringnya. Si anjing tetap menggonggong.

Tapi anjing tidak sempurna.
Wajar kalau menggongong.
Tapi manusia sempurna.
Dan manusia juga menggonggong.
Lalu,
apakah sang kafilah saat ini ada diposisi yang sama dengan si anjing?
Tapi ternyata manusia juga tidak sepenuhnya sempurna.
Karena kesempurnaan hanya milik Tuhan semata.
Lalu,
apakah sang kafilah bertukar posisi dengan si anjing?

Ketidaksempurnaan berjalan, Kesempurnaan dalam pandangan.
Anjing berlalu, Kafilah menggonggong.

Kasian Kafilah. Lain kali, sesekali, mungkin menjadi anjing tak apa.

Asu!