Selasa, 24 November 2009

Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh (2000)

"Besok hari minggu kan, Le?"
"Iya."
"Kamu ke gereja?"
"Mungkin."
"Pergilah, please. Nanti doakan aku. Jangan lupa."
"Aku tidak yakin Tuhan merestui perselingkuhan, atau perceraian..."
"Aku juga tidak yakin Adam dan Hawa menikah. Sepertinya mereka itu cuma samen leven." -Ferre dan Ale

Kenapa kalimat itu? Buku ini bagus--sangat bagus, berat (dalam artian harfiah dan kiasan), banyak informasi dalam kalimat-kalimat yang dituangkan Dee yang lebih bagus daripada hanya tentang Tuhan (seperti yang selalu muncul dalam blog bodoh ini) dan tentang Adam-Hawa (laki-laki dan perempuan--lagi). Obsesi? Pikiran yang sangat dangkal? Secetek air got?

Percakapan di bawah ini sungguh, demi nama Dia yang ada diatas sana--tanpa maksud lebih dari hiperbola, jauh lebih bagus:
"Jadi, memori adalah residu?"
"Kurang lebih. Sekarang bayangkan, sebuah otak memproduksi rata-rata 14.000 pemikiran per hari, 5 juta per tahun, dan 350 juta selama hidupnya. Untuk tetap waras maka mayoritas pemikiran itu hanya berupa pengulangan atau gema," Jelas Ruben. dari sudut pandang fisikawan, semesta tak lebih dari sup kuantum yang membombardir indera kita dengan miliyaran data setiap menitnya. Jumlah itu adalah chaos, dan harus bisa diorganisir ke dalam angka yang terkendalikan. disitulah otak mengambil peran. Dengan tujuh respon dasarnya, otak tidak hanya menjaga kewarasan, tapi juga mampu menyuguhkan alam semesta."

atau malah yang ini:
"Itulah prinsip Descrates; Cogito, ergo sum-aku berpikir, maka aku ada. dan banyak sekali orang yang sepaham dengannya, sadar atau tidak," Ruben menambahkan.
"berarti sesungguhnya, bukan 'aku berpikir, maka aku ada'."
"bukan juga 'aku sadar, maka aku ada'. itu adalah pertanyaan yang tidak perlu, karena Kesadaran tidak perlu dipertanyakan. Ia ada tanpa harus klaim konfirmasi atau keterjagaan."
"Tetapi..." Dhimas tersenyum cerah, "aku memilih, maka aku ada. Dan subjek yang memilih adalah subjek tunggal dan universal. Bukan aku-nya ego yang personal."
"Opto, ergo sum. Aku memilih, maka aku ada."

Tapi, saya tetap memilih percakapan yang pertama kali saya mulai ketik ulang. Iya, tentang si Adam dan hasil kreasi Tuhan dari tulang rusuknya, Hawa. Butuh 6 tahun untuk saya akhirnya membaca sampai selesai buku ini ketika di tahun 2003 saya membuka halaman pertamanya diperpustakaan SMP saya dulu. Itu pun cuma mampu sampai halaman 3 (Keping 1: Yang Ada Hanyalah Ada). Dan tanpa maksud merendahkan diri saya sama sekali; Tolong beri saya waktu 4 tahun lagi, sampai saya jadi sarjana Ilmu Politik (amin, mudah-mudahan akan selesai sesuai dengan target hehe) seperti sang penulis untuk mengerti secara keseluruhan peristiwa fisika dan filsafat yang menjadi bagian utuh (sekaligus fantastis) buku ini.

Untuk selanjutnya, saya ucapkan selamat kepada diri saya sendiri. Selamat, telah menyelesaikannya, Ayu. Selamat, isi otak kamu hari ini bertambah setidaknya 1kg dengan adanya buku ini. Terimakasih :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar